KARIR atau KELUARGA??, manakah yang harus diutamakan? Hal ini seringkali menyebabkan dilema dalam diri seseorang. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kita harus memprioritaskan karir kita, namun seringkali ketika hal tersebut kita lakukan muncul banyak masalah dalam keluarga karena kurangnya waktu yang kita luangkan untuk mengurusi keluarga. Sementara jika kita memfokuskan diri pada urusan keluarga, tentunya kita juga tidak terhindar dari pemenuhan kebutuhan keluarga yang membutuhkan finansial yang cukup yang dapat diperoleh melalui bekerja.

Perdebatan antara karir dan keluarga sering kali dihadapi oleh wanita. Tetapi ada baiknya jika Anda melakukan keduanya dengan fleksibilitas dan kesabaran untuk mencapai keseimbangan antara keduanya.

Banyak yang mengatakan bahwa menjadi ibu rumah tangga full-time adalah pekerjaan, tapi bagaimana kalau tetap ingin mengejar karir dan tetap memprioritaskan keluarga? Mendapatkan keseimbangan antara menjadi orang tua dan meniti karir memang tidak mudah, apalagi memiliki seorang bayi.

Bagaimana cara menyeimbangkan kedua hal tersebut karena setiap orang tentunya menginginkan karir yang mantap dan keluarga yang bahagia, hal inilah yang akan kita bahas dalam artikel kali ini

Antara Karir dan Keluarga

Berikut adalah beberapa tips praktis mencapai keseimbangan antara KARIR dan KELUARGA:

1. Anda tidak perlu melakukannya sendiri

Mintalah bantuan. Menjaga keluarga tidak dilakukan oleh satu orang saja yang ditunjuk. Jika anak-anak Anda cukup besar mungkin dapat meminta bantuan dari mereka untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah atau Anda juga meminta bantuan suami. Diskusikan dengan orang-orang sekitar Anda tentang bagaimana semua dapat berkontribusi. Mintalah saran dari keluarga Anda karena keluarga merupakan bagian tim.

2. Bicara dengan atasan
Apakah perusahaan tempat anda bekerja memiliki waktu yang fleksibel? berbicaralah kepada atasan anda mengenai posisi Anda antara karir dan keluarga.

3. Memprioritaskan
Buatlah daftar semua hal tentang kehidupan rumah tangga menempatkan pada prioritas tertinggi dan kemudian membuat daftar semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal ini mungkin termasuk juga pertimbangan masalah keuangan.

4. Menetapkan tujuan realistis
Jadikan anda untuk fleksibel dan realistis dalam perencanaan tiap hari. Membuat daftar tentang apa yang perlu dilakukan.

5. Bersiaplah untuk hal yang tidak terduga

Anak anda mungkin jatuh sakit atau babysitter tidak dapat menjaga anak Anda. Anda mungkin harus terlambat kerja karena beberapa keadaan tidak terduga. Anda harus selalu mempersiapkan diri untuk keadaan darurat yang di luar perencanaan anda.

6. Be Organized
Segala tugas-tugas kerja meliputi kegiatan sekolah anak, janji dokter, rapat kerja, dan sebagainya. Semua hal tadi sebaiknya selalu dicatat, hal ini dapat menghindari dari ‘lupa’ kewajiban keluarga.

7. Cobalah untuk tetap fokus dan kualitas waktu untuk diri sendiri
Selalu berpikir positif, jangan pernah melihat kenapa anda harus kembali bekerja. Pastikan semua hal (kerja dan keluarga) dapat terlaksana dengan baik sehingga tetap fokus. Tingkatkan kualitas waktu anda sendiri dengan melakukan liburan dan relaksasi dengan seluruh anggota keluarga.

Salam Sukses!