19. Tips Menyeimbangkan KARIR dan KELUARGA
KARIR atau KELUARGA??, manakah yang harus diutamakan? Hal ini seringkali menyebabkan dilema dalam diri seseorang. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kita harus memprioritaskan karir kita, namun seringkali ketika hal tersebut kita lakukan muncul banyak masalah dalam keluarga karena kurangnya waktu yang kita luangkan untuk mengurusi keluarga. Sementara jika kita memfokuskan diri pada urusan keluarga, tentunya kita juga tidak terhindar dari pemenuhan kebutuhan keluarga yang membutuhkan finansial yang cukup yang dapat diperoleh melalui bekerja.
Perdebatan antara karir dan keluarga sering kali dihadapi oleh
wanita. Tetapi ada baiknya jika Anda melakukan keduanya dengan
fleksibilitas dan kesabaran untuk mencapai keseimbangan antara
keduanya.
Banyak yang mengatakan bahwa menjadi ibu rumah tangga
full-time adalah pekerjaan, tapi bagaimana kalau tetap ingin mengejar
karir dan tetap memprioritaskan keluarga? Mendapatkan keseimbangan
antara menjadi orang tua dan meniti karir memang tidak mudah, apalagi
memiliki seorang bayi.
Bagaimana cara menyeimbangkan kedua hal tersebut karena setiap orang tentunya menginginkan karir yang mantap dan keluarga yang bahagia, hal inilah yang akan kita bahas dalam artikel kali ini
Berikut adalah beberapa tips praktis mencapai keseimbangan antara KARIR dan KELUARGA:
1. Anda tidak perlu melakukannya sendiri
Mintalah
bantuan. Menjaga keluarga tidak dilakukan oleh satu orang saja yang
ditunjuk. Jika anak-anak Anda cukup besar mungkin dapat meminta bantuan
dari mereka untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah atau Anda juga
meminta bantuan suami. Diskusikan dengan orang-orang sekitar Anda
tentang bagaimana semua dapat berkontribusi. Mintalah saran dari
keluarga Anda karena keluarga merupakan bagian tim.
2. Bicara dengan atasan
Apakah
perusahaan tempat anda bekerja memiliki waktu yang fleksibel?
berbicaralah kepada atasan anda mengenai posisi Anda antara karir dan
keluarga.
3. Memprioritaskan
Buatlah daftar
semua hal tentang kehidupan rumah tangga menempatkan pada prioritas
tertinggi dan kemudian membuat daftar semua hal yang berkaitan dengan
pekerjaan. Hal ini mungkin termasuk juga pertimbangan masalah keuangan.
4. Menetapkan tujuan realistis
Jadikan anda untuk fleksibel dan realistis dalam perencanaan tiap hari. Membuat daftar tentang apa yang perlu dilakukan.
5. Bersiaplah untuk hal yang tidak terduga
Anak
anda mungkin jatuh sakit atau babysitter tidak dapat menjaga anak
Anda. Anda mungkin harus terlambat kerja karena beberapa keadaan tidak
terduga. Anda harus selalu mempersiapkan diri untuk keadaan darurat
yang di luar perencanaan anda.
6. Be Organized
Segala
tugas-tugas kerja meliputi kegiatan sekolah anak, janji dokter, rapat
kerja, dan sebagainya. Semua hal tadi sebaiknya selalu dicatat, hal ini
dapat menghindari dari ‘lupa’ kewajiban keluarga.
7. Cobalah untuk tetap fokus dan kualitas waktu untuk diri sendiri
Selalu
berpikir positif, jangan pernah melihat kenapa anda harus kembali
bekerja. Pastikan semua hal (kerja dan keluarga) dapat terlaksana
dengan baik sehingga tetap fokus. Tingkatkan kualitas waktu anda
sendiri dengan melakukan liburan dan relaksasi dengan seluruh anggota
keluarga.
Salam Sukses!