[25] Tips SUKSES Kerja SAMPINGAN
Di tengah kebutuhan hidup yang terus mendesak seperti saat ini, tidak sedikit orang mencari peluang untuk menemukan pekerjaan sampingan demi mendapatkan penghasilan tambahan. Akan tetapi, diperlukan keahlian dan kedisiplinan dalam mengelolanya agar kedua pekerjaan tersebut tidak saling berbenturan.
Jika Anda mencari pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, ada banyak cara mencarinya tanpa harus menguras energi fisik dan waktu secara berlebihan, ujar Katie Mattson, seorang motivator. Jika memiliki bakat menulis, Anda bisa mencoba menjadi penulis lepas untuk sejumlah majalah atau surat kabar. Pada intinya, coba mencari pekerjaan sampingan yang tidak terlalu banyak menuntut waktu dan tenaga sehingga Anda tidak terlalu kewalahan. Yang namanya sampinagn itu berarti kerjaan yang bisa disambi dalam mengerjakannya, yakni sembari kita menyeriusi kerjaan utama kita.
Punya pekerjaan sampingan memang tidak mudah. Jika tidak dikelola dengan bijak bisa mengakibatkan dampak kontraproduktif. Nah, berikut ini adalah sejumlah tips bagi Anda yang memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utama:
1. Posisi Mapan
Sebelum menjalankan kerja atau
bisnis sampingan, pastikan dulu apakah posisi Anda di perusahaan
memungkinkan untuk menjalankannya. Posisi pekerja teknis, kecil
kemungkinannya. Jika Anda masih dalam posisi teknis, lebih baik
perhitungkan dulu masak-masak jika ingin kerja sampingan. Intensitas
pekerjaan bagian teknis biasanya tinggi, waktu kerja ketat. Salah-salah
Anda ditegur, bahkan dipecat. Karena konsentrasi dan tenaga Anda
terkuras karena kerja sampingan. Lain halnya dengan posisi manajer yang
secara umum sudah tidak memiliki keterikatan waktu kerja. Namun jika
penerapan ketatnya jam kerja juga berlaku bagi manajer, sebaiknya
dipertimbangkan terlebih dahulu.
2. Hindari Conflict of Interest
Pilih
kerja sampingan yang tidak sejenis dengan bisnis di perusahaan tempat
Anda bekerja. Jika sejenis, akan terjadi persaingan antara Anda dengan
perusahaan, dan berujung kepada hubungan yang tidak harmonis. Pilih
bidang yang Anda kenal. Misalnya Anda senang dan hobi menjahit. Anda
bisa terima jahitan atau memproduksi barang-barang jahit yang mungkin
disukai orang lain.
3. Jangan Berbuat Curang
Gunakan
waktu kerja sampingan di luar jam kantor. Kendati kerja sampingan
memang begitu mengasyikan, namun ingat, pekerjaan utama Anda jangan
sampai terbengkalai. Anda dapat memanfaatkan waktu luang dan akhir
pecan Anda. Jangan mencuri waktu kerja kantor. Kalau Anda bermaksud
jualan di kantor, cari waktu istirahat atau sebelum dan sesudah jam
kerja. Dengan cara ini tak ada yang merasa terganggu dengan aktivitas
Anda. Bagaimana pun Anda harus tetap focus menyelesaikan target
pekerjaan utama Anda.
4. Cermat Mengelola Pengeluaran
Jangan
sampai besar pasak daripada tiang. Milikilah modal yang cukup. Hindari
melakukan gali lobang tutup lobang. Banyak kasus usaha sampingan
tersendat karena masih banyak tunggakan-tunggakan pajak, angsuran, dan
kasus hutang yang tidak terbayar. Akibatnya, akan berimbas kepada roda
bisnis Anda, bisa jadi gaji karyawan yang seharusnya Anda berikan
sesuai haknya, terpotong atau tertunda gara-gara uang habis untuk
membayar tunggakan, dan tetek bengek lainnya. Tindakan seperti itu
membuat karyawan Anda lari dari pekerjaan.
5. Buat Perencanaan Matang
Gunakan
penghitungan bisnis dengan cermat. Biasanya lantaran terlalu
bersemangat, seorang jadi kurang cermat dalam hal penghitungan. Jangan
gunakan asumsi. Asumsi lebih baik diuji dulu. Jika penghitungan meleset,
maka akan berdampak buruk bagi usaha yang sedang Anda rintis. Mintalah
saran kepada pakar-pakar bisnis, dan banyak membaca buku tentang
entrepreneur.
6. Dukungan Keluarga
Sebelum
menjalankan bisnis tersebut, lebih baik ceritakanlah kepada isteri atau
suami. Hal itu untuk menghindari salah paham karena waktu untuk
keluarga berkurang lantaran Anda giat bisnis. Selain itu dukungan
secara moral dari keluarga cukup mendorong Anda untuk bersemangat dalam
menjalaninya. Tapi ingat, jangan terlalu memforsir diri. Ketika usaha
berkembang dengan bagus, upayakan juga jangan tengggelam terus menerus
dalam usaha/bisnis ini. Beri waktu pada diri Anda untuk beristirahat
dan memanjakan diri. Hal ini untuk menghidarkan diri dari stress.
7. Siap Hadapi Risiko
Semua
pekerjaan mempunyai risiko yang harus ditanggung. Begitu pula dengan
bisnis sampingan. Risiko tersebut antara lain risiko rugi, alias
bangkrut. Jika bangkrut, maka itu menjadi konsekuensi seseorang dalam
membuka usaha. Namun demikian bukan berarti orang yang berhasil
memiliki usaha sampingan juga sukses dalam kariernya. Bisa jadi ia
harus meninggalkan usaha sampingannya karena sangat mengganggu
pekerjaan utama di perusahaan. Atau sebaliknya, jika usaha sampingan
memaksanya untuk fulltime dan meninggalkan karier Anda di tempat kerja
sebelumnya. Lebih parah lagi adalah risiko dipecat gara-gara menurunnya
produktivitas dibarengi usaha sampingannya yang bangkrut. Sudah jatuh
tertimpa tangga.
Salam Sukses!