8. Bai Fang Li, Tukang Becak Penyumbang Ratusan Juta untuk Yatim Piatu

January 21, 2011

Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.

http://www.samaggi-phala.or.id/images/naskah_damma/bai.jpg

Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.


 
Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan yang ia makan lebih banyak didapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian?


Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.

Kejadian yang Mulai Merubah Pandangan Hidupnya

Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.

Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ditanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan.

Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.

Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh.

Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

Dalam Memberi, Bai Fang Li Tak Pernah Menuntut Apapun

Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya.

Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.


Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.


Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang sangat tinggi kepada nasib orang lain yang lebih kurang beruntung dari dirinya.
 

7. Nasehat Dari Warren Buffett, Salah Satu Orang Terkaya di Dunia

January 21, 2011

Warren Buffett, seorang pebisnis dan investor yang ketajaman pikirannya amat luar biasa sehingga ia diibaratkan sebagai perpaduan antara fisikawan Einstein, seniman Picasso dan raja kaya raya pencipta koin emas Croesus, dalam satu tubuh.


Berikut ini adalah wawancara yang pernah ia lakukan dengan CNBC. Dalam wawancara tersebut ditemukan beberapa aspek menarik dari hidupnya :

"Anjurkan anak anda untuk berinvestasi"

Ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan sekarang ia men...

Continue reading...
 

6. Laurence Kim Peek, Pria Dengan Keterbelakangan Mental Namun Super Jenius

January 21, 2011

Menurut ayahnya, Peek sudah memiliki ingatan yang kuat sejak usia 16-20 bulan. Ia membaca buku, mengingat isinya lalu mengembalikan buku-buku tersebut dengan posisi terbalik ke rak untuk menunjukkan kalau ia sudah selesai membacanya.

Ia membaca satu buku dalam waktu rata-rata satu jam, dan mengingat nyaris semua yang ia baca, mengingat informasi yang sangat luas dalam hal sejarah, literatur, geografi, angka, olahraga, musik dan tanggal.

http://starcasm.net/wp-content/uploads/2009/12/kimpeek.jpg

Teknik membacan...
Continue reading...
 

5. In Memoriam : Mbah Maridjan, Menepati Janji Sampai Mati

January 21, 2011

Seribu pertanyaan dari publik tentang keberadaan Mbah Maridjan terjawab sudah. Juru kunci Gunung Merapi itu ikut gugur di pangkuan gunung penebar kesuburan itu. Amanah Sultan HB IX untuk menjaga gunung paling berbahaya di Indonesia itu, selesai sudah.

http://farm4.static.flickr.com/3098/3254688948_726b9bdb30.jpg

"Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin (itu jenazah Mbah Maridjan)," kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010). Mbah Maridjan ditemu...
Continue reading...
 

4. Kisah Seorang Bocah yang Seumur Hidupnya Berada di Dalam Gelembung

January 21, 2011

Kisah Seorang Bocah yang Seumur Hidupnya Berada di Dalam Gelembung

Inspirasi
28740 views



Anak dalam Foto bernama David Vetter, anak ketiga dari pasangan David Joseph Vetter dan Carol Ann Vetter. Anak kedua dari pasangan ini (kakak perempuan David) bernama Katherine.

Anak laki-laki pertama mereka (kakak Tertua David), terlahir dengan kondisi mengalami cacat Timus...
Continue reading...
 

3. 5 Tokoh Autodidak Sejati yang Sukses di Dunia

January 21, 2011

Apakah gagal melanjutkan sekolah menjauhkan kita dari sukses? Tokoh-tokoh berikut ini membuktikan bahwa belajar tak selalu harus di sekolah. Bahkan ketika sekolahnya gagal diselesaikan, mereka bisa belajar sendiri dari kehidupan yang dihadapinya dan meraih sukses luar biasa.

Berikut ini mereka yang sukses luar biasa mengubah nasib dengan belajar secara autodidak.
 

1. Agatha Christie, Belajarnya Cuma di Rumah

Agatha Christie adalah penulis asal Inggris yang dikenal sebagai Master ...
Continue reading...
 

2. Beberapa Hal Yang Mungkin Tidak Diketahui Anak Tentang Ayahnya

January 21, 2011




 
1. Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun, dan selalu membutuhkan kehadirannya.

2. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

3. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

4. Ayah selalu sedikit sedih ketika mel...
Continue reading...
 

1. Apapun Keadaannya, Syukurilah Hidup yang Telah Kalian Dapatkan

January 21, 2011

Dimanapun kalian berada, untuk sejenak mari kita merenung dan meresapi kehidupan yang telah kita dapatkan saat ini. Sudahkah kita bersyukur atas segala yang telah kita miliki dan nikmati hari ini?

Mari kita perhatikan dengan seksama beberapa keadaan dibawah ini, lihat dan rasakanlah dengan hatimu . . . . .

 

Jika kita memiliki Gedung yang tinggi, Apartement mewah,
coba lihatlah mereka.





Jikalau kita kira pekerjaan kita memuakan,
bagaimana dengan dia?



Jikalau kita kira gaji kita r...


Continue reading...
 

Categories